Kita terus terusan mengklain, bahwa diri kita tidak tahu menulis, tapi disaat yagn sama kita telah membuktikan bahwa kita bisa menulis. Tanpa tips, tanpa tutorial, tanpa bimbingan, kita telah berkali kali menyelesaikan sebuah tulisan.
Kita sebenarnya bisa, tapi kita kurang motivasi untuk melkukannya.
Coba ingat ingat masa saat anda mendapat tekanan untuk menuliskan sesuatu. Saat anda mendapat tugas dari dosen, gru atau atasan anda.
Cobalah ingat ingat masa ketika anda diberikan tugas tersebut. Ketika anda ditugaskan untuk menuliskan suatu hal,andapun berhasil menuliskan hal itu. Ketika andadisuruh menuliskan sepuluh halaman, anda berhasil menuliskannya. Anda sering ditugaskan untuk menuliskan makalah, bahkan yang tebaknya puluhan. Tapi ternyata anda yang mengira tidak bisa menulis ini mampu melakukannya.
Coba pikirkan sekali lagi apa yang membedakan saat itu dengan sekarang. Ketika dosen yang memberi anda tugas anda “bisa”. Tapi ketika dri anda yang menyuruhnya anda “tidak bisa”.
Ketika yang anda tulis adalah tugas atau kerjaan, anda seakan tidak memmiliki hambatan.
Ketika anda tidak menulis tugas maka yang anda pertaruhkan adalah nilai anda. Tapi anda tidak merasa tidak mempertaruhkan apa-apa ketika anda menulis artikel. Itulah yang membedakan kduanya.
Artinya yang membedakan anda saat menulis tugas dengan menulis tulisan biasa adalah motivasi. Anda tidak termotivasi untuk melakukannya.
Sekarang jika jika ditanya bisakah anda menulis? Maka jawanbannya dalah “ya”. Anda bisa menulis, bahkan anda bisa menulis sebuah buku. Bagi mahasiswa pasti tidak asing dengan laporan laporan laboratoruium. Anda dipaksa menulis laporan setebal 50 halaman, dan anda pun berhasil.
Jadi jangan pernah berkata kalau anda tidak bisa menulis, karena anda telah berkali-kali menuliskan sebuah buku-buku kecil.
Selasa, 11 Agustus 2009
kita bisa menulis
Author: thariq alfatih
| Posted at: Selasa, Agustus 11, 2009 |
Filed Under:
renungan pemula
|
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar